PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA
RASULULLAH SAW.
- PENDAHULUAN
Makkah adalah kota suci umat islam, tempat berdiriny ka’bah.
Tempat umat islam melaksanakan ibadah haji yang merupakan rukun
kelima islam dan tempat kelahian Nabi Muhammad SAW. Secarageografis
Makah terletak antara kira-kira 330 meter diatas permukaan laut,
39-28 bujur timur dan 21-27 lintang utara. Sejak dahulu mekkah
menjadi tempat persinggahan para kafilah yang mengadakan perjalanan
antara yaman diselatan dan Syam/Palestina diutara (lihat
QS.al-Quraisy,(106):2).1
Nabi Muhamad saw menerima wahyu yang pertama di gua hira’ di
makkah pada tahun 610 M sewaktu beliau telah mencapai umur 40 tahun,
Dalam wahyu itu termaktub demikian:
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1)خَلَقَ
الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2)
اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3)الَّذِي
عَلَّمَ بِالْقَلَم(4)
عَلَّمَ
الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ(5)
Artinya :
“Bacalah (ya, Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang telah
menjadikan (semesta alam) ! Dia menjadikan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan
pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya. (Q.S
Al-alaq : 1-5)
Kemudian disusul
oleh wahyu yang kedua:
يا
أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1)
قُمْ
فَأَنْذِرْ (2)
وَرَبَّكَ
فَكَبِّرْ (3)
وَثِيابَكَ
فَطَهِّرْ (4)وَالرُّجْزَ
فَاهْجُرْ (5)
وَلا
تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ (6)
وَلِرَبِّكَ
فَاصْبِرْ (7)
Artinya:
“Hai, orang berselimut
(Muhammad) bangunlah dan beringatlah (kaummu)! dan besarkanlah
Tuhanmu! Dan bersihkanlah pakaianmu! Dan tinggalkanlah dosa
(berhala)! Jangan engkau memberi supaya mendapat lebih banyak! Dan
sabarlah menurut perintah Tuhanmu”.2
(Q.S Al-mudatsir :1-7)
Dalam kedua
wahyu yang mula-mula turun itu dapat diambil kesimpulan, bahwa
pendidikan dalam islam terdiri dari empat macanm :
- PENDIDIKAN KEAGAMAAN
Yaitu hendaklah
menbaca dengan nama Allah semata-mata jangan dipersekutukan dengan
nama berhala, karena Tuhan itu Mahabesar, Mahapemurah; sebab itu
hendaklah dienyahkan berhala itu sejauh-jauhnya.
- PENDIDIKAN ‘AKLIYAH DAN ILMIYAH
Yaitu
mempelajari kejadian manusia dari segumpal darah dan kejadian alam
semesta. Alam akan mengajarkan demikian itu pada orang-orang yang mau
menyelidiki dan membahasnya, sedangkan mereka dahulu belum
membahasnya.
- PENDIDIKAN AKHLAK DAN BUDI PEKERTI
Yaitu sipendidik
hendaklah suka memberi/mengajar tanpa mengharapkan balasan dari orang
yang menerima pemberian itu, melainkan karna Allah semata-mata dan
mengharapkan keridaannya. Begitu juga sipendidik harus berhati sabar
dan tabah dalam melakukan tugasnya.
- PENDIDIKAN JASMANI (KESEHATAN)
Yaitu
mementingkan kebersihan, bersih pakaian, bersih badan dan bersih
kediaman, Terutama sipendidik harus bersih pakaian, suci hati dan
baik budi pekertinya, supaya menjadi contoh dan suri teladan bagi
anak-anak didiknya.3
- PEMBAHASAN
- PENDIDIKAN ISLAM PADA ZAMAN NABI MUHAMAD DI MAKKAH
Pendidikan yang
berlangsung di Makkah atau sebelum hijrah dapat diketahui melalui
visi, misi, tujuan sasaran (murid), pendidik, kurikulum, metode,
pendekatan dalam pembelajaran, sarana prasarana, dan evaluasi.
Penjelasannya sebagai berikut:
- VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
Visi pendidikan di Makkah atau sebelum hijrah adalah “Unggul
dalam bidang akidah dan akhlak sesuai dengan nilai-nilai islam.”
Visi ini sejalan dengan ayat Al-Qur’an yang turun di makkah yang
berkaitan dengan pengetahuan dasar mengenali sifat dan af’al
(perbuatan) Allah. Misalnya dalam surat Al-ikhlas. Ayat-ayat yang
turun di makkah berisi mengenai keterangan-keterangan berisi
keterangan mengenai dasar-dasar akhlak islamiyah.
Misi pendidikan yang berlangsung di makkah dapat dikemukakan
sebagai berikut :
- memerkuat dan memperkukuh status dan kepribadian Muhammad sebagai Nabi dan Rasulullah SAW yang memiliki akidah dan keyakinan yang kukuh terhadap pertolongan Allah SWT, Berbudi pekerti mulia, dan memiliki komitmen yang tinggi untuk menegakan kebenaran dimuka bumi.
- memberikan bimbingan kepada Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan mengemban misi kebenaran.
- Memberikan peringatan dan bimbingan akhlak mulia kepada keluarga dan krabat dekat Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan
pendidikan adalah membentuk manusia yang beriman, bertakwa dan
berakhlak mulia, sebagai landasan bagi mereka dalam menjalani
kehidupannya dalam bidang social, ekonomi, politik, danbudaya.Tujuan
ini sejalan dengan tujuan diturunkannya Al-Qur’an yang antara lain
untuk memberikan petunjuk bagi orang-orang yang beriman, menyembuhkan
mentalnya yang sakit, mengeluarkan manusia dari kesesatan
menujujalanterangmenderang, mengubah mental kahiliyahmenjadi mental
yang cerdas dan mempersatukan manusia dari perpecahan dan peperangan.
- KURIKULUM PENDIDIKAN
Kurikulum pendidikan di Makkah berisi materi pengajaran yang
berkaitan dengan akidah dan akhlak mulia dalam arti yang luas. Yakni
akidah yang dapat mengubah keyakinan dan pola pikir masyarakat yang
semula mempertahankan benda-benda yang tidak berdaya sebagai tempat
memohon sesuatu, meyakini adanya Allah SWT yang memiliki sifat
kesempurnaan dan jauh dari sifat-sifat kekurangan dan sebagai
pencipta segala sesuatu yang ada dialam jagat raya untuk kepentingan
manusia.
- SASARAN (PESERTA DIDIK)
Sasaran atau peserta didik di Makkah bermula dari keluarga dekat
yang selanjutnya diikuti oleh keluarga agak jauh dan masyarakat pada
umumnya. Mereka itu adalah khadijah, Abu bakar, Ali bin abi thalib,
Zaid, dan Ummu aiman.Selain itu, yang menjadi sasaranatau peserta
didik adalah sejumlah penduduk yastrib yang berhaji ke Makkah.
- TENAGA PENDIDIK
Yang menjadipendidik di makkah pada saat itu adalah Nabi Muhammad
SAW sendiri.Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT sebagaimana
dalam firmannya, yang artinya “Ya Tuhan kami, utuslah
untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang membacakan
kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka
al-Kitab (A-Qur’an) dan hikmah serta mensucikan mereka sesungguhnya
Engkaulah yang Maha perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS al-Baqarah
(2): 129).
- METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pengajaran dan pendidikan yang digunakan menggunakan berbagai
metode yang sesuai dengan fitrah manusia yakni, sebagai makhluk yang
memiliki berbagai kekurangan dan kelebihan. Untuk itu terkadang Nabi
Muhammad SAW menggunakan metode ceramah, diskusi, musyawarah, Tanya
jawab, bimbingan, teladan, demonstrasi, bercerita, hafalan, penugasan
dan bermain peran.
- LEMBAGA PENDIDIKAN
Rumah merupakan tempat pendidikan awal yang diperkenalkan ketika
islam mulai berkembang di makkah. Rasulullah menggunakan rumah arqam
bin abi al-arqam al-safa sebagai tempat pertemuan dan pengajaran
dengan para sahabat.
Disamping menggunakan rumah, selama di makkah Nabi Muhammad juga
menggunakan tempat-tempat lain sebagai kegiatan proses dakwah dan
belajar menagajar diantaranya di sekitar masjidil haram.
- PEMBIAYAAN DAN FASILITAS PENDIDIKAN
Sumber pembiayaan pendidikan di makkah berasal dari bantuan dan
dukungan yang diberikan oleh pamannya Abu Thalib, bantuan harta benda
dan material yang diberikan oleh istri Rasulullah SAW, Siti khadijah
bin khuwailid dan sebagian teman dan sahabat dekat Rasulullah SAW
seperti Abu bakar, Ali bin abi tholib dan Arqam.
- EVALUASI DAN LULUSAN PENDIDIKAN
Pendidikan di makkah sebagai pendidikan yang amat sederhana,
Evaluasi dan pemberian ijazah di makkah sebagaimana yang dikenal pada
saat ini belum ada di makkah pada saat itu. Substansi evaluasi dan
lulusan sesungguhnya sudah ada. Ujian tersebut tidak dalam bentuk
verbal atau penguasaan materi pelajaran tetapi lebih ditekankan pada
pengalaman ajaran yang disampaikan Rasulullah.4
- INTISARI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN ISLAM YANG DIBERIKAN NABI SAW DI MAKKAH PADA PERIODE MAKKAH ADALAH:
- PENDIDIKAN ‘ITIKAD DAN KEIMANAN
Pokok yang pertama
dan utama dalam islam ialah beriman dan mengitikadkan adanya Allah
yang Maha Esa. Ialah Tuhan segala sesuatu dan Tuhan Semesta alam
(Rabbul ‘alamin). Segala sesuatu dalam alam wujud, baik dibumi atau
dilangit adalah makhluk (ciptaan) Allah dan tunduk dibawah perintah
dan KekuasaanNya.
- PENDIDIKAN IBADAT
Amal ibadat yang
diperlukan Allah di makkah ialah sembahyang (shalat), sebagai
pernyataan mengabdi kepada Allah dan ikhlas hati menyembahnya. Bahkan
sebagai mengucapkan terimakasih dan syukur kepada Allah atas
nikmatNya yang tidak terhitung banyaknya. Selain itu faidah
sembahyang ialah untuk membersihkan jiwa dan memperhubungkan hati
kepada Allah serta mengingatNya. Dengan demikian sembahyang itu akan
mencegah manusia berbuat dosa dan yang keji-keji.
- PENDIDIKAN AKHLAK
Selain keimanan
dan amal ibadat tersebut diatas Nabi menganjurkan akhlak yang baik
dan dilarang melakukan yang jahat.
Diantara akhlak
baik, yang dianjurkan Nabi masa di Makkah adalah :
- Adil yang mutlak, meskipun dalam keluarga ataupun diri sendiri.
- Berbuat kebaikan kepada orang dengan menolong dan membantu (amal social)
- Menempati janji, tepat pada waktunya
- Pemaaf yaitu memberi maaf kepada orang yang bersalah bila ia meminta maaf
- Takut kepada Allah semata-mata dan tiada takut kepada berhala dan sebagainya
- Syukur dan terimakasih kepada Allah atas nikmatnya yang tidak terhingga nikmatnya
- Bersatu padu menegakan agama dan tidak boleh bergolong-golongan (berpecah-belah)
- Berbuat kebaikan kepada dua orang ibu bapak
- Memberi makan kepada keluarga, orang miskin, orang musyafir (dalam perjalanan)
- Hidup sederhana.
- Menyempurnakan sukatan dan timbangan, menggantang sama penuh, menimbang sama berat.
- Berhati sabar dan tabah atas segala cobaan yang menimpa
- Menyuruh dengan yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar.
Diantara akhlak
jahat yang dilarag Nabi masa di makkah adalah:
- Mempersekutukan Allah dengan berhala dan sebagainya
- Membunuh anak sendiri karena takut miskin
- Membuuh orang dengan tiada hak
- Mengambil harta anak yatim, kecuali untuk keperluan anak itu sendiri
- Mengurangkan sukatan dan timbangan
- Berzina
- Berkata kasar terhadap ibu-bapak
- Mubadzir
- Berlaku bakhil dan pemboros
- Membicarakan soal tanpa ilmu pengetahuan tentang itu
- Berlaku sombong terhadap sesama manusia
- Bergolong-golong dalam agama 5
Pendidikan dimasa Nabi itu ada, hal ini dapat dibuktikan
berdasarkan fakta dan realita dan dan data-data historis diantaranya:
- Al-Qur’an dan Hadist yang merupakan sumber pokok ajaran islam.
- Adanya suatu fakta yang menunjukan bahwa terjadinya suatu perubahan yang radikal sebagai akibat dari Risakah Nabi Muhammad Saw.
- Tindakan Nabi terhadap tawanan perang untuk mendapatkan kebebasan diisyaratkan mengajar tulis baca kepada kaum muslimin.
- Adanya bukti-bukti historis beberapa peninggalan-peninggalan seperti adanya gua Tsur, gua Hira, mesjid Nabawi, masjid Quba, kuburan Nabi dan sebagainya.6
- PENUTUP/KESIMPULAN
Jadi dapat
disimpulkan bahwa pendidikan islam pada zaman rosulallah SAW di
Makkah dapat diketahui melalui visi, misi, tujuan sasaran
(murid), pendidik, kurikulum, metode, pendekatan dalam pembelajaran,
sarana prasarana, dan evaluasi. Yang mana visi pendidikan di makkah
ialah “Unggul dalam bidang akidah dan akhlak sesuai dengan
nilai-nilai islam”, sedangkan sasaran (peserta didiknya ) adalah
bermula dari keluarga dekat yang selanjutnya diikuti oleh keluarga
agak jauh dan masyarakat pada umumnya. Mereka itu adalah khadijah,
Abu bakar, Ali bin abi thalib, Zaid, dan Ummu aiman.Selain itu, yang
menjadi sasaranatau peserta didik adalah sejumlah penduduk yastrib
yang berhaji ke Makkah. Dan pendidik disini langsung Nabi Muhammad
saw, sedangkan lembaga yang digunakannya pada saat itu adalah rumah,
dan metode yang digunakan Nabi Muhammad itu diantaranya ceramah,
diskusi, dan main peran.
- DAFTAR BACAAN
Nata, Abuddin. 2011. Sejarah
Pendidikan Islam. Media Group : Jakarta
Taqiyuddin, Khaerul,
Wahidin. 1996. Sejarah Pendidikan Islam Umum &
Indonesia. IAIN Sunan Gunung Jati : Cirebon
Yunus,Mahmud. 1989. Sejarah Pendidikan Islam. PT
Hidakarya Agung : Jakarta
Zuhairini. 1997. Sejarah
Pendidikan Islam. Bumi Aksara: Jakarta.
2 Zuhairini.
Sejarah Pendidikan Islam. 1997. (Bumi Aksara. Jakarta) : H.
20-21
3
Mahmud Yunus,SejarahPendidikan Islam.1989.(PT
HidakaryaAgung.Jakarta): h. 5-6
4 Abuddin
Nata. Op. Cit. H. 79-88
6 Khaerul
wahidin, Taqiyuddin, sejarahpendidikanislamumum di
Indonesia,1996.(IAIN SunanGunungJati).
Cirebon : H. 17-19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar